Kamis, 28 Oktober 2010

Ada Band Masih

Rasa Cinta yang dulu t'lah hilang
Kini berseri kembali
T'lah ku coba lupakan dirinya
Hapus cerita lalu
Dan lihatlah
Dirimu bagai bunga di musim semi
Yang tersenyum menatap indahnya dunia
Yang sering menyambut
Jawaban s'gala gundahmu

    Walau badai menghadang
    Ingatlah ku kan selalu setia
    Menjagamu
    Berdua kita lewati
    Jalan yang berliku tajam
    Resah yang kau rasakan
    Kan jadi bagian hidupku bersamamu
    Letakkanlah segala lara di pundakku ini
    S'tiap waktu wajahmu yang lugu
    S'lalu ilhami langkahku
    Telah lama kunanti dirimu
    Tempat ku kan berlabuh
    Cahaya hatiku
    Yakinlah kan kekal abadi s'lamanya
    Seperti bintang yang sinarnya terangi
    S'luruh ruang di jiwa
    Membawa kedamaian

Selasa, 12 Oktober 2010

Perbedaan Jurnalisme Konvensional dengan Jurnalisme On-line

JURNALISME ON-LINE
Jurnalis Online harus memutuskan tentang hal-hal sebagai berikut:
* Format media yang mana, yang terbaik untuk menyampaikan suatu berita (multimediality). Sejauh ini bandwidht dan hak cipta merupakan faktor-faktor struktural yang masih menghambat pengembangan content multimedia yang inovatif.
* memberi pilihan yang inovatif, berinteraksi, atau bahkan meng-customize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik bersangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).
* Mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan (connect) berita yang ia buat dengan berita lain, arsip, sumber data dan seterusnya lewat hyperlinks (hypertextuality).
 

JURNALISME KONVENSIONAL 
            
Jurnalisme konvensional adalah jurnalisme yang disampaikan melalui media seperti radio, televisi, majalah, ataupun  


            Selain perbedaan dari segi media, antara jurnalisme online dan juga jurnalisme konvensional memiliki beberapa kekurangan dan juga kelebihan. Jurnalisme online tidak dapat kita konsumsi diwaktu kita tidak dihadapan komputer tapi dengan adanya radio, koran, dan juga televisi kita dapat mengkonsumsinya dimana saja. Selaian itu jurnalisme konvensional lebih menjamin kebenarannya atau keakuratannya sedangkan pada jurnalisme online semua dapat menulis beritanya tanpa etika jurnalisme, contohnya saja tulisan-tulisan yang ada pada blog. 
            Melalui jurnalisme online audience lebih leluasa memilih berita yang diinginkan. Penggunaan jurnalisme online sangat mudah dan pencarian beritanya sangat cepat. Semua berita yang ada dapat disimpan dan di akses kembali oleh audience.  Ini adalah kelebihan dari jurnalisme online. 

      Untuk membedakan antara jurnalisme online dan juga jurnalisme konvensional dapatv dilihat dari tabel berikut. 

Perbedaan Media Online dan Media Cetak  

No 

Jurnalisme Konvensional 

Jurnalisme On-line 

1.
















2.




3.




4. 




5.

Panjang naskah dibatasi, misalnya 5-7 halaman kuarto yang diketik dalam 2 spasi












Sebelum naskah di muat dalam sebuah media naskah harus di ACC terlebih dahulu oleh redaksi
Terbitnya berkala, contohnya mingguan, harian, ataupun bulanan


Walau sudah selesai dicetak, media belum bisa langsung dibaca oleh khalayak
Berita dan informasi disampaikan melalui batasan formal dan terdapat etika jurnalisme yang harus dipatuhi
Media yang digunakan adalah media cetak dan media non cetak seperti, radio dan televisi
Penggunaan tata bahasa sangat di perhatikan
Perlu keterampilan khusus dari jurnalis untuk mengelola informasi dan berita 

Dalam media online pemuatan naskah tidak dibatasi karena melalui suatu website naskah dapat sepanjang apapun. Dalam media online naskah di batasi demi kecepatan akses dan juga desain.




Beberapa media membebaskan jurnalisnya mengolah sendiri tulisannya 
Terbitnya kapan saja, tidak ada jadwal khusus kecuali untuk rubric tertentu 
Begitu di-upload, setiap berita dapat langsung dibaca siapa saja yang mengakses tertentu 
Batasannya hanya pada etika jurnalisme 


Media yang dipakai adalah internet  


Tidak terlalu memperhatikan tata bahasa
Tidak memerluakn keterampilan khusus dari pencari berita 



  

Masa depan Jurnalisme On-line


Online Journalism
Jurnalisme dalam KBBI disebut sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan melaporkan berita kepada khalayak. Dalam perkembangannya, media penyampaian berita kepada pembaca tidak hanya terbatas pada surat kabar. Tetapi seiring perkembangan teknologi, kini arah perkembangan media menuju persaingan media online. Media online bisa menampung berita teks, image, audio dan video. Berbeda dengan media cetak, yang hanya menampilkan teks dan image.

”Online” sendiri merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet. Jurnalisme online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan jurnalistik dengan menggunakan teknologi internet, disebut dengan media online, yang menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses di mana saja. Dengan kata lain, berita saat ini bisa di baca saat ini juga, di belahan bumi mana saja.
Menurut Satrio Arismunandar (2006), orang yang memproduksi content terutama untuk Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini.
Berbagai jenis jurnalisme online itu dapat ditempatkan di antara dua domain.
Domain pertama, adalah suatu rentangan, mulai dari situs yang berkonsentrasi pada editorial content sampai ke situs-situs Web yang berbasis pada konektivitas publik (public connectivity). Editorial content diartikan di sini sebagai teks (termasuk kata-kata yang tertulis atau terucapkan, gambar-gambar yang diam atau bergerak), yang dibuat atau diedit oleh jurnalis. Sedangkan konektivitas publik dapat dipandang sebagai komunikasi ”titik-ke-titik yang standar” (standard point-to-point). Atau, bisa juga kita nyatakan sebagai komunikasi ”publik” tanpa perantaraan atau hambatan (barrier of entry), misalnya, hambatan dalam bentuk proses penyuntingan (editing) atau moderasi (moderation).
Domain kedua, melihat pada tingkatan komunikasi partisipatoris, yang ditawarkan oleh situs berita bersangkutan. Sebuah situs dapat dianggap terbuka (open), jika ia memungkinkan pengguna untuk berbagi komentar, memposting, mem-file (misalnya: content dari situs tersebut) tanpa moderasi atau intervensi penyaringan. Sedangkan komunikasi partisipatoris tertutup (closed) dapat dirumuskan sebagai situs di mana pengguna mungkin berpartisipasi. Namun langkah komunikatif mereka harus melalui kontrol editorial yang ketat.
Berikut ini empat jenis jurnalisme online yang dikemukakannya:
1. Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
2. Index & Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.
3. Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur.
4. Share & Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas.
Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).
Jurnalisme masa depan
Jurnalisme online layak disebut dengan jurnalisme masa depan. Karena perkembangan teknologi memungkinkan orang membali perangkat pendukung akses internet praktis seperti notebook atau netbook dengan harga murah. Apalagi kalau koneksi internet mudah diperoleh secara terbuka seperti hotspot (WiFi) di ruang-ruang publik. Sehingga minat masyarakat terhadap media bisa bergeser dari media cetak ke media online. Hal itupun sekarang mulai terjadi. Bahkan beberapa media cetak besar di Amerika Serikat, seperti kelompok Chicago Tribune, mulai merugi dan terancam gulung tikar. Karena masyarakat mulai beralih ke media online.
Cyber media dan perkembangan teknologi komunikasi
Perkembangan media tidak lepas dari perkembangan teknologi komunikasi. Kalau dulu orang hanya mengenal media cetak dan elektronik (televisi dan radio), kini seiring perkembangan teknologi komunikasi berbasis cyber, maka media pun mengikutinya dengan menjadikan internet sebagai media massa. Kini seiring perkembangan teknologi telepon seluler, berita-berita di internet juga bisa diakses melalui ponsel.
Mengapa jurnalisme online memagang peranan penting dalam perkembangan media massa saat ini?
a. Jurnalisme online membawa nilai egaliter.
Setiap individu bebas merealisasikan sumber dayanya dari mengerahkan segala potensinya untuk menggapai semua bagian dalam menentukan jalan yang disenangi. Setiap individu bebas memanfaatkan peluang berkomunikasi dengan siapa saja untuk mewarisi peradaban dunia dengan bebas dan mengaktualisasikan dirinya.
b. Jurnalisme online membawa nilai liberal.
Dalam jurnalisme online sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan berpendapat serta berkumpul dan berserikat. Menurut paham liberal, ini merupakan kebebasan asasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Selain itu posisi antara masyarakat dan negara adalah setara, dalam artian bahwa negara tidak boleh mencampuri urusan atau kehidupan masyarakat.
Keuntungan (Karakteristik) Jurnalisme Online
Seperti tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005), ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari jurnalisme online:
Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya
Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami
Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience
Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan/ ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience
Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience
Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita.
Kelebihan media online:
  • Mampu menyajikan berita dan informasi dalam waku yang sangat cepat
  • Aktual, real time. Berita bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Karakter ini juga dimiliki media TV dan radio, namun kelebihan media online adalah mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa, tanpa dibatasi periodisasi dan jadwal terbit atau jadwal siaran (program). Kapan dan di mana saja, maka wartawan media online mampu mempublikasikan berita.
  • Leluasa dengan jadwal. Bisa diterbitkan dari mana saja dan kapan saja
  • Berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah. Media online bisa menerbitkan dan mengarsip artikel-artikel untuk dapat dilihat kapan saja.
  • Multimedia. Media online dapat menyajikan informasi lebih kaya ketimbang jurnalisme tradisional, yaitu bisa menggabungkan tulisan (script), gambar (grafis), dan suara (audio), bahkan audio-visual (film, video) dalam satu kesatuan.
  • Memberi pilihan pada publik untuk memberi tanggapan, berinteraksi, atau bahkan meng-customize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik bersangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).
  • Kaya informasi. Media online bisa menyiarkan informasi dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan dan sangat pendek. Pengelola media online sangat mungkin meng-upload atau posting informasi terbaru kapan saja dan sebanyak-banyaknya tanpa batasan halaman atau durasi.

Sejarah dan Perkembangan Jurnalisme On-line


Sejarah Jurnalisme On-line
Berbagai literatur tentang sejarah jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44 SM).
“Acta Diurna”, yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang), diyakini sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.
Sebenarnya, Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi. Saat itu, atas peritah Raja Imam Agung, segala kejadian penting dicatat pada “Annals”, yakni papan tulis yang digantungkan di serambi rumah. Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya.
Saat berkuasa, Julius Caesar memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada “Acta Diurna”. Demikian pula berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang di pusat kota yang disebut “Forum Romanum” (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum.
Berita di “Acta Diurna” kemudian disebarluaskan. Saat itulah muncul para “Diurnarii”, yakni orang-orang yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari papan “Acta Diurna” itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan para hartawan.
Dari kata “Acta Diurna” inilah secara harfiah kata jurnalistik berasal yakni kata “Diurnal” dalam Bahasa Latin berarti “harian” atau “setiap hari.” Diadopsi ke dalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan bahasa Inggris “Journal” yang berarti “hari”, “catatan harian”, atau “laporan”. Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” dan “Journalist” (wartawan).
Dalam sejarah Islam, seperti dikutip Kustadi Suhandang (2004), cikal bakal jurnalistik yang pertama kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada di dalam kapal beserta sanak keluarga, para pengikut yang saleh, dan segala macam hewan.
Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk memantau keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Sang burung dara hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun dipatuk dan dibawanya pulang ke kapal. Nabi Nuh pun berkesimpulan air bah sudah mulai surut. Kabar itu pun disampaikan kepada seluruh penumpang kapal.
Atas dasar fakta tersebut, Nabi Nuh dianggap sebagai pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) pertama kali di dunia. Kapal Nabi Nuh pun disebut sebagai kantor berita pertama di dunia.
Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang dapat di akses melalui media internet, yang biasa menyuguhkan informasi dalam bentuk audio, video, maupun grafis. Yang membedakan jurnalisme ini dengan jurnalisme yang lain adalah penggunaan teknologi. Jurnalisme yang sarat akan teknologi yang disuguhkan secara teraktual dan dapat dipercaya.
Sejarah jurnalisme online sendiri dimulai dari membebernya cerita perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky yang dibeberkan oleh Mark Drugde. Berita tersebut5 di samapaikan melalui media internet, dan semua orangpun dapat menegaksesnya. Hal seperti ini dapat juga dilakukan oleh masyarakat yang tidak mengetahui cara penulisan jurnalisme secara baik. Kerja seperti ini seolah-lah bukan kerja seorang jurnalis. Jurnalisme online memungkinkan adanya pemberitaan yang salah karena para pengirim berita bisa siapa saja dan identitasnya sulit untuk kita temukan.



Perkembangan jurnalisme on-line
Online jurnalism atau lebih dikenal dengan nama jurnalisme online lahir pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drugde membeberkan cerita perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky atau yang sering disebut “monicagate”. Ketika itu, Drugde berbekal sebuah laptop dan modem, menyiarkan berita tentang “monicagate” melalui internet. Semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita “monicagate”.
Itulah awal mula merebaknya jurnalisme online. Kenyataan yang dipaparkan di atas menyatakan bahwa jurnalisme online itu seolah-olah bukanlah jurnalisme Hal ini disebabkan karena orang yang tidak mempunyai ketrampilan jurnalistik pun bisa bercerita melalui jurnalisme online tersebut.

Definisi Jurnalisme Online


Definisi Jurnalisme Online :
Jurnalisme pada dasarnya adalah sebuah tulisan yang melaporkan / memberitakan / menganalisa tentang sebuah fakta / kejadian yang berakar pada waktu,yang kemudian dipilih dan diolah oleh reporter , penulis , dan editor untuk memberitakan sebuah berita dari sudut pandang yang berbeda. Kemudian “ONLINE” yang dimaksudkan di sini adalah dengan memanfaatkan jaringan Internet ditambah informasi layanan komersial secara online seperti pada AoL (American Online) atau pada SATUNET dan DETIK.COM ,tempo.co.id , antara .co.id ,ataupun media online lainnya.Jadi maksud Definisi Jurnalisme Online adalah Jurnalisme yang memanfaatkan internet sebagai medianya sehingga dapat diakses secara global ke seluruh dunia.
Ciri ciri jurnalisme Online :

1. Borderless  : Dalam Jurnalisme Online tidak ada deadline,karena berupa running news
2.Breaking News / Running News : Berita selalu di Update.
3. Cepat : Penerimaan berita oleh audience cepat karena melalui internet
4. Sebaran Luas : Jangkauan berita luas,karena bersifat global.
5. 24 jam non-stop : berita dapat diakses 24 jam non stop karena melalui media internet
6. Mudah dicerna :  mudah dicerna karena kebanyakan straight news
7. Singkat : singkat karena berupa straight news.
8. Rekaman Mata :  merupakan laporan langsung dari mata reporter
9. Langsung : sifatnya langsung ,pembaca dapat langsung berinteraksi.

Perbedaan Jurnalisme Online dan Jurnalisme Cetak.
Jurnalisme Cetak :
-    Jenis berita bermacam macam seperti Hard News ,Soft News ,Feature dan Indepth Report
-    Ada deadline bagi para Jurnalisnya
-    Ada deadline bagi para Jurnalisnya
- Pembaca dalam melakukan interaksi memakan waktu yg lebih lama.
-    Tidak dapat diakses 24 jam non-stop.
-    Memakan tempat (space).Misal koran yang menumpuk terlalu lama.
-    Update berita pada hari selanjutnya.
-    Akses tempat terbatas / tidak dapat menjangkau daerah2 pedalaman.




Jurnalisme Online :
-    Jenis berita kebanyakan Straight News
-    Borderless => No Deadline
-    Interaksi pembaca cepat,karena melalui media spt e-mail dan forum pada internet
-    Akses 24 jam non – stop
-    Tidak memakan Space,karena berupa data.
-    Update berita cepat.
-    Akses luas,walau di daerah2 pedalaman masih dapat dijangkau asal ada koneksi internet